Minggu, 30 Maret 2014

Peran Agama dalam Membangun Budaya Lokal

PERAN AGAMA dalam MEMBANGUN
BUDAYA LOKAL

1.    Pendahuluan
          Setiap orang memiliki kepercayaan yang dianutnya masing-masing. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan. Pada dasarnya, Indonesia terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan besar. Diantaranya kebudayaan India yang terbukti dengan adanya masyarakat yang meganut agama hindu dan budha, serta kebudayaan Arab yang terbukti dengan adanya agama Islam.
          Agama dan kebudayaan punya hubungan yang erat dengan kehidupan kita. Akan tetapi, agama memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan yang ada. Sehingga kedudukan agama dengan budaya tidak dapat disandingkan dengan sejajar. Karena agama adalah murni pedoman yang diberikan oleh Tuhan. Sedangkan kebudayaan hasil karya manusia.
          Oleh karena itu kita harus mengetahui tentang apa itu agama? dan juga apa yang dimaksud dengan kebudayaan? serta apa peran agama dalam membangun budaya lokal. Dengan mengetahui lebih jelas diharapkan dapat lebih memahami tentang agama dan juga kebudayaan. Serta hubungan agama dan kebudayaan pada kehidupan sehari-sehari.

2.    Pembahasan
          Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari seorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya, dan alam sekitarnya tidak kacau.  Ketidak kacauan itu disebabkan oleh penerapan peraturan agama tentang moralitas, nilai-nilai kehidupan yang perlu dipegang, dimaknai, dan diberlakukan.
          Sedangkan kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Jadi budaya diperoleh melalui belajar. Tindakan-tindakan yang dipelajari antara lain cara makan, minum, berpakaian, berbicara, bertani, bertukang, berelasi dalam masyarakat  adalah budaya. Tapi kebudayaan tidak saja terdapat dalam soal teknis tapi dalam gagasan yang terdapat dalam fikiran yang kemudian terwujud dalam seni, tatanan masyarakat, ethos kerja dan pandangan hidup. 
          Peran agama dalam membangung budaya lokal yakni agama mampu menjadi pencegah terjadinya disintegrasi dalam masyarakat. Karena agama dapat membangun spiritualitas yang memberi kekuatan dan pencegahan dalam memecahkan segala masalah sosial yang ada. Sosiolog Peter L Berger (1991) mengemukakan bahwa agama merupakan sistem simbolik yang memberikan makna dalam kehidupan manusia yang bisa memberikan penjelasan secara meyakinkan, serta paling komprehensif tentang realitas, tragedi sosial dan penderitaan atau rasa ketidakadilan.
          Agama mengandung otoritas dan kemampuan pengaruh untuk mengatur kembali nilai-nilai dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai masyarakat. Dengan demikian, fungsi sosial agama adalah memberi kontribusi untuk mewujudkan dan mengekalkan suatu tatanan kemasyarakatan. Secara sosiologis memang tampak ada korelasi positif antara agama dan integrasi masyarakat agama merupakan elemen perekat dalam realitas masyarakat yang pluralistik.

3.    Penutup
          Agama merupakan ciptaan Tuhan yang hakiki. Oleh karena itu, agama dijamin akan kefitrahannya, kemurniannya, kebenarannya, kekekalannya, dan konstanta atau tidak dapat dirubah oleh manusia sampai kapanpun. Sedangkan kebudayaan adalah hasil cipta, karya, rasa, karsa, dan akal buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidupnya. Dimana kebudayaan itu sendiri akan mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan jaman. Dengan demikian, meskipun agama dan budaya saling berhubungan. Namun, pada prakteknya agama dan kebudayaan tidak dapat disejajarkan.

Referensi
http://www.katanatalius.com/2012/10/agama-dan-kebudayaan.html diunduh pada tanggal 31 Maret 2014

Nama     : Suci Fajarwati Ramadhan
NPM      : 18113656
Kelas      : 1KA08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar