Senin, 17 April 2017

Jurnal Etika Profesi ( IT Audit dan Forensik)

Agnes Sekar Mahardika, Dita Logiarti, Niken Pratiwi dan Suci Fajarwati
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
Kota Depok, Jawa Barat – 16424, Indonesia
ABSTRAK Pesatnya perkembangan peradaban manusia dewasa ini, seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi yang mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan teknologi informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah. Perkembangan cara penyampaian informasi yang dikenal dengan istilah Teknologi Informasi atau Information Technology (IT) bisa dikatakan telah merasuki ke segala bidang dan ke berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan, karena dengan dukungannya membuat organisasi/instansi dan individu/perseorangan dalam kancah dunia bisnis merasa memiliki keunggulan kompetitif (daya saing) luar biasa khususnya dalam mengaudit sistem informasi akuntansi yang berbasis pada komputerisasi guna membantu meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen dalam mengembangkan sistem yang ada maupun dalam menyusun suatu sistem yang baru menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada serta untuk perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan sehingga senantiasa memiliki sinergi untuk eksis dalam dunia bisnis.
1.      PENDAHULUAN
Peningkatan kompleksitas dari kegiatan bisnismengakibatkan semakin tingginya risiko kesalahan interprestasi dan penyajian laporan keuangan, hal ini menyulitkan para users laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan, dimana merekaharus mengandalkan laporan auditor independen atas laporan keuangan yang diaudit untuk memastikan kualitas laporan keuangan yang bersangkutan. Karena peningkatan tersebut maka kegiataan audit sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk mengevaluasi tingkat kewajaran dari aktivitas ekonomi.
2.      AUDIT
Pengertian Audit menurut Arens yang diterjemahkan oleh Kanto Santoso, Setiawan dan Tumbur Pasaribu : ”Audit adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian informasi ekonomi tersebut dengan kriteriakriteria yang telah ditetapkan, dan melaporkan hasil pemeriksaan tersebut”.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa audit merupakan salah satu jasa atestasi dari profesi akuntan public dimana orangnya disebut dengan istilah auditor sedangkan pekerjaannya disebut auditing.
Auditing menurut Menurut Konrath adalah (2002) : “suatu proses sistematis secara objektif dan mengavaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.
3.      AUDIT TRAIL
Audit Trail merupakan salah satu fitur dalam suatu program yang mencacat semua kegiatan yang dilakukan tiap user dalam suatu tabel log. Secara rinci, Audit Trail secara default akan mencacat waktu, user, data yang diakses dan berbagai jenis kegiatan. Jenis kegiatan bisa berupa menambah, merubah, dan menghapus. Audit Trail apabila diurutkan berdasarkan waktu bisa membentuk suatu kronologis manipulasi data. Dasar ide membuat fitur Audit Trail adalah menyimpan histori tentang suatu data (Dibuat, Diubah, atau Dihapus) dan oleh siapa serta bisa menampilkannya secara kronologis. Dengan adanya trail ini, semua kegiatan dalam program yang bersangkutan diharapkan bisa dicatat dengan baik. Webopedia mendefinisikan audit trail sebagai "sebuah catatan yang menunjukan siapa yang telah mengakses sistem operasi komputer dan apa yang dia telah dilakukan selama periode waktu tertentu."
Dalam sistem informasi akuntansi manual, audit trail meliputi dokumen sumber, buku besar, jurnal, kertas kerja, dan catatan lain. Sedangkan dalam sistem informasi berbasis komputer, dimana transaksi ekonomi ditampung, dikumpulkan, didokumentasikan (captured or received), dikirim (transferred), dan disimpan (stored) secara elektronis tanpa dokumen sumber tercetak, maka audit trail berupa dokumen sumber tercetak (paperless) akan berkurang. Namun bukan berarti perusahaan tidak bisa diaudit.
A.    Cara Kerja Audit Trail
Audit Trail yang disimpan dalam suatu tabel:
1.      Dengan menyisipkan perintah penambahan record ditiap query : Insert, Update dan Delete.
2.      Dengan memanfaatkan fitur trigger pada DBMS. Trigger adalah kumpulan SQL statement, yang secara otomatis menyimpan log pada event INSERT, UPDATE, ataupun DELETE pada sebuah tabel.
B.     Fasilitas Audit Trail
Fasilitas Audit Trail diaktifkan, maka setiap transaksi yang dimasukan ke Accurate, jurnalnya akan dicatat di dalam sebuah tabel, termasuk oleh siapa, dan kapan. Apabila ada sebuah transaksi yang di-edit, maka jurnal lamanya akan disimpan, begitu pula dengan jurnal barunya.
4.      REAL TIME AUDIT
Real Timer Audit atau RTA adalah suatu sistem untuk mengawasi kegiatan teknis dan keuangan sehingga dapat memberikan penilaian yang transparan status saat ini dari semua kegiatan, dimana pun mereka berada. Ini mengkombinasikan prosedur sederhana dan logis untuk merencanakan dan melakukan dana untuk kegiatan dan "Siklus Proyek" pendekatan untuk memantau kegiatan yang sedang berlangsung dan penilaian termasuk cara mencegah pengeluaran yang tidak sesuai.
Real Time Audit menyediakan teknik ideal untuk memungkinkan mereka yang bertanggung jawab untuk dana, seperti bantuan donor, investor dan sponsor kegiatan untuk dapat "Terlihat Di Atas Bahu" dari manajer kegiatan di danai sehingga untuk memantau kemajuan. Sejauh kegiatan manajer prihatin Real Time Audit meningkatkan kinerja karena sistem ini tidak mengganggu dan donor atau investor dapat memperoleh informasi yang mereka butuhkan tanpa menuntut waktu manajer. Pada bagian ini dari pemodal Real Time Audit adalah metode biaya yang sangat nyaman dan rendah untuk memantau kemajuan dan menerima laporan rinci reguler tanpa menimbulkan beban administrasi yang berlebihan baik untuk staf. Mereka sendiri atau manajemen atau bagian dari aktivitas manajer.
Penghematan biaya overhead administrasi yang timbul dari penggunaan Real Time Audit yang signifikan dan meningkat seiring kemajuan teknologi dan teknik dan kualitas pelaporan dan kontrol manajemen meningkatkan menyediakan kedua manajer dan pemilik modal dengan cara untuk mencari kegiatan yang dibiayai dari sudut pandang beberapa manfaat dengan minimum atau tidak ada konsumsi waktu di bagian aktivitas manajer.
5.      IT FORENSIC
Forensik adalah sebuah lembaga seperti kepolisian yang menelusuri kejahatan-kejahatan dalam dunia computer/internet, dimana dalam melakukan penyelidikan melalui sekumpulan prosedur untuk melakukan pengujian secara menyeluruh suatu sistem computer dengan menggunakan software dan tool untuk mengambil dan memelihara barang bukti tindakan kriminal.
Berikut ini adalah beberapa masalah yang perlu diperhatikan dalam IT forensik:
1.      Jumlah data yang perlu diteliti dalam tiap kasus meningkat setiap tahunnya.;
·         Perangkat lunak Forensik tidak stabil saat memproses besar jumlah data;
·         Penegakan Hukum memiliki backlog besar dalam memproses kasus dalam waktu tertentu;
·         Lebih banyak dan tekanan lebih banyak ditempatkan pada penyidik forensik digital untuk menghasilkan hasil yang dapat diandalkan dalam waktu yang sedikit.
2.      Prosedur Forensik yang umum digunakan adalah :
·         Membuat copies dari keseluruhan log data, files, daln lain-lain yang dianggap perlu pada media terpisah.
·          Membuat fingerprint dari data secara matematis.
·          Membuat fingerprint dari copies secvara otomatis.
·         Membuat suatu hashes masterlist
·         Dokumentasi yang baik dari segala sesuatu yang telah dikerjakan.
6.      KESIMPULAN
Dengan meningkatnya kompleksitas dari kegiatan bisnis mengakibatkan semakin tingginya risiko kesalahan interprestasi dan penyajian laporan keuangan, yang membuat kegiataan audit sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk mengevaluasi tingkat kewajaran dari aktivitas ekonomi. Sebuah audit IT dibagi menjadi IT Audit Trial, Real Time dan Forensik, dengan berbagai perbedaan dalam prosedur pengerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] URL :http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/article/view/274/425
[2] URL :http://idam2010.wordpress.com/2011/04/05/it-forensik-it-audit-dan-perbedaannya/