Sabtu, 23 Januari 2016

Puisi



Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif) – Sumardi.
Puisi adala ekspresi bahasa yang kaya dan penuh akan daya pikat – James Reevas.
Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan – Herbert Spencer
Dari sekian banyak pengertian puisi dapat disimpulkan bahwa puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia. 

Ciri-ciri puisi :
1.      Pola Bunyi (Rima) adalah penataan buunyi dari kata-kata yang menyusun puisi tersebut.
2.      Irama (Ritme) adalah keras-lembut, lambat-cepat, panjang-pendek, atau tinggi-rendahnya pengucapan dalam sebuah puisi.
3.      Pemilihan Kata (Diksi) adalah kata-kata yang dipilih untuk digunakan didalam puisi agar puisi menjadi indah, enak didengar, dan memiliki makna yang mendalam. Sehingga pembaca atau pendengar dapat merasakan isi dan maksud dari puisi tersebut.

Unsur-Unsur Puisi
1. Intrinsik
a.      Tema : topik dari puisi tersebut.
b.      Suasana (latar) : unsur pemikiran dan perasaan penyair yang mampu membuat suatu suasana terhadap pembaca atau pendengar setelah membaca atau mendengar suatu puisi.
c.      Unsur imaji : gambaran yang ditimbulkan ketika membaca puisi tersebut.
d.      Unsur musikalitas puisi : penyusunan kata – kata yang bermakna, indah, dan juga menarik didengar bunyinya sehingga menarik bagi pembaca atau pendengar puisi tersebut.
e.      Unsur gaya bahasa
f.       Unsur amanat : puisi yang baik mengandung amanat didalamnya.

 2. Ekstinsik
     Unsur yang berada diluar puisi
     -  Keadaan Sosial Penyair
     -  Lingkungan Penyair
     -  Profesi Penyair, dan lain-lain

Sumber : 
http://softilmu.blogspot.co.id/2015/02/Pengertian-Ciri-Unsur-Intrinsik-Ekstrinsik-Puisi-Adalah.html

Jumat, 22 Januari 2016

Gaya Bahasa



Sering sekali kita mendengar tentang gaya bahasa. Tapi apakah kalian tahu gaya bahasa itu apa? Gaya bahasa atau majas merupakan bahasa indah (kiasan) yang digunakan untuk meningkatkan kesan dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda dengan benda lain atau sesuatu hal lain yang lebih umum. Gaya bahasa ini digunakan agar pembaca tidak bosan dengan bahasa yang digunakan. Menurut isi dan jenisnya gaya bahasa dapat dibedakan menjadi 4 macam yakni:
1.      Gaya bahasa perbandingan
Yang termasuk kedalam gaya bahasa perbandiangan yakni:
a.       Majas Metafora : gaya bahasa yang membandingkan suatu hal dengan benda lain. Biasanya disertakan dengan seperti, bagaikan, dan juga bak. Contoh :
Eneng adalah kembang desa disini.
Suaranya bening bagaikan buluh perindu.
b.      Personifikasi : gaya bahasa yang membandingkan benda mati yang seolah-olah hidup seperti manusia. Contoh :
Pensil itu menari-nari diatas kertas.
Banjir besar telah menelan seluruh harta penduduk.
c.       Majas Eufimisme : gaya bahasa yang menggantikan kata yang lebih halus. Contoh : Sejak ditinggal keluarganya, anak itu menjadi hilang ingatan (gila).
d.      Majas Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan sebuah nama (merek dagang). Contoh :
Belikan saya sebungkus Gudang Garam di warung.

2.      Gaya bahasa pertentangan
a.       Majas Paradoks adalah gaya bahasa pertentangan yang didalamnya jika diteliti ternyata tidak ada pertentangannya sebab pembicaraan sudah berlainan. Contoh :
Orang itu sangat kaya di daerah ini, tetapi sangat miskin di hadapan Tuhan.
Setelah ditinggal pergi anaknya, ibu itu merasa sepi hidup dikota yang ramai ini.
b.      Majas Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan artinya. Contoh :
Sedih-gembira, berat-ringan harus kita hadapi dengan berserah di kepada Tuhan.

3.       Gaya bahasa penegasan
a.       Majas Pleonasme adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas maksud dengan menggunakan kata berulang dan maknanya sudah dikandung oleh kata yang mendahuluinya. Cobtoh :
Burung itu sudah naik keatas kemudian turun kebawah lagi.
b.      Majas Hiperbola adalah gaya bahasa yang digunakan untuk melukiskan keadaan secara berlebihan. Contoh :
Saya ingin hidup 1000 tahun lagi.
Anak itu berlari sangat cepat seperti kilat.
c.       Majas Litotes adalah gaya bahasa yang digunakan untuk merendahkan diri. Contoh :
Terimalah pemberianku yang tidak berharga ini.
Mari masuklah ke gubuk kecil ku ini.
d.      Majas Klikmaks adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin memuncak. Contoh :
Jangankan seratus ribu, lima ratus ribu atau satu juta, satu miliar pun kalau dijual akan aku beli.
e.       Majas Antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin menurun. Contoh :
Apalgi setahun, sebulan, semingu atau sehari saja dia tidak akan meninggalkanmu.

4.      Gaya bahasa sindiran
a.       Majas Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Menggunakan kata-kata yang mengandung arti kebalikan. Contoh:
Manis sekali kopi yang kau buat. (Maksudnya kopinya sangat pahit).
b.      Majas Sinisme adalah gaya bahasa yang agak kasar. Contoh :
Dengan jarang mengikiuti pelajaran, semoga kau lulus dengan nilai terbaik.
c.       Majas Sarkasme adalah gaya bahasa sindiran yang paling kasar. Contoh :
Hai, penjilat! Belum puas kau merampas hak orang lain!




Sumber : http://www.ilmubahasa.net/2014/11/macam-macam-gaya-bahasa-majas.html#