Sering
sekali kita mendengar tentang gaya bahasa. Tapi apakah kalian tahu gaya bahasa
itu apa? Gaya bahasa atau majas merupakan bahasa indah (kiasan) yang digunakan
untuk meningkatkan kesan dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu
benda dengan benda lain atau sesuatu hal lain yang lebih umum. Gaya bahasa ini
digunakan agar pembaca tidak bosan dengan bahasa yang digunakan. Menurut isi
dan jenisnya gaya bahasa dapat dibedakan menjadi 4 macam yakni:
1.
Gaya bahasa
perbandingan
Yang termasuk
kedalam gaya bahasa perbandiangan yakni:
a.
Majas Metafora :
gaya bahasa yang membandingkan suatu hal dengan benda lain. Biasanya disertakan
dengan seperti, bagaikan, dan juga bak. Contoh :
Eneng adalah kembang desa disini.
Suaranya bening bagaikan buluh perindu.
b.
Personifikasi :
gaya bahasa yang membandingkan benda mati yang seolah-olah hidup seperti
manusia. Contoh :
Pensil itu menari-nari diatas kertas.
Banjir besar
telah menelan seluruh harta penduduk.
c.
Majas Eufimisme
: gaya bahasa yang menggantikan kata yang lebih halus. Contoh : Sejak ditinggal
keluarganya, anak itu menjadi hilang ingatan (gila).
d.
Majas Metonimia
adalah gaya bahasa yang menggunakan sebuah nama (merek dagang). Contoh :
Belikan saya
sebungkus Gudang Garam di warung.
2.
Gaya bahasa
pertentangan
a.
Majas Paradoks
adalah gaya bahasa pertentangan yang didalamnya jika diteliti ternyata tidak
ada pertentangannya sebab pembicaraan sudah berlainan. Contoh :
Orang itu sangat kaya di daerah ini, tetapi sangat miskin di hadapan Tuhan.
Setelah
ditinggal pergi anaknya, ibu itu merasa sepi
hidup dikota yang ramai ini.
b.
Majas Antitesis
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan artinya.
Contoh :
Sedih-gembira,
berat-ringan harus kita hadapi dengan berserah di kepada Tuhan.
3.
Gaya bahasa penegasan
a.
Majas Pleonasme
adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas maksud dengan menggunakan
kata berulang dan maknanya sudah dikandung oleh kata yang mendahuluinya. Cobtoh
:
Burung itu sudah
naik keatas kemudian turun kebawah lagi.
b.
Majas Hiperbola
adalah gaya bahasa yang digunakan untuk melukiskan keadaan secara berlebihan.
Contoh :
Saya ingin hidup
1000 tahun lagi.
Anak itu berlari
sangat cepat seperti kilat.
c.
Majas Litotes
adalah gaya bahasa yang digunakan untuk merendahkan diri. Contoh :
Terimalah
pemberianku yang tidak berharga ini.
Mari masuklah ke
gubuk kecil ku ini.
d.
Majas Klikmaks adalah gaya bahasa yang menyebut
sesuatu secara berturut-turut makin lama makin memuncak. Contoh :
Jangankan seratus ribu, lima ratus
ribu atau satu juta, satu miliar pun kalau dijual akan aku beli.
e.
Majas Antiklimaks adalah gaya bahasa
yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin menurun. Contoh :
Apalgi setahun,
sebulan, semingu atau sehari saja dia tidak akan meninggalkanmu.
4.
Gaya bahasa sindiran
a.
Majas Ironi
adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Menggunakan kata-kata yang
mengandung arti kebalikan. Contoh:
Manis sekali kopi
yang kau buat. (Maksudnya kopinya sangat pahit).
b.
Majas Sinisme
adalah gaya bahasa yang agak kasar. Contoh :
Dengan jarang
mengikiuti pelajaran, semoga kau lulus dengan nilai terbaik.
c.
Majas Sarkasme
adalah gaya bahasa sindiran yang paling kasar. Contoh :
Hai, penjilat!
Belum puas kau merampas hak orang lain!
Sumber : http://www.ilmubahasa.net/2014/11/macam-macam-gaya-bahasa-majas.html#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar