Jumat, 22 Januari 2016

Gaya Bahasa



Sering sekali kita mendengar tentang gaya bahasa. Tapi apakah kalian tahu gaya bahasa itu apa? Gaya bahasa atau majas merupakan bahasa indah (kiasan) yang digunakan untuk meningkatkan kesan dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda dengan benda lain atau sesuatu hal lain yang lebih umum. Gaya bahasa ini digunakan agar pembaca tidak bosan dengan bahasa yang digunakan. Menurut isi dan jenisnya gaya bahasa dapat dibedakan menjadi 4 macam yakni:
1.      Gaya bahasa perbandingan
Yang termasuk kedalam gaya bahasa perbandiangan yakni:
a.       Majas Metafora : gaya bahasa yang membandingkan suatu hal dengan benda lain. Biasanya disertakan dengan seperti, bagaikan, dan juga bak. Contoh :
Eneng adalah kembang desa disini.
Suaranya bening bagaikan buluh perindu.
b.      Personifikasi : gaya bahasa yang membandingkan benda mati yang seolah-olah hidup seperti manusia. Contoh :
Pensil itu menari-nari diatas kertas.
Banjir besar telah menelan seluruh harta penduduk.
c.       Majas Eufimisme : gaya bahasa yang menggantikan kata yang lebih halus. Contoh : Sejak ditinggal keluarganya, anak itu menjadi hilang ingatan (gila).
d.      Majas Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan sebuah nama (merek dagang). Contoh :
Belikan saya sebungkus Gudang Garam di warung.

2.      Gaya bahasa pertentangan
a.       Majas Paradoks adalah gaya bahasa pertentangan yang didalamnya jika diteliti ternyata tidak ada pertentangannya sebab pembicaraan sudah berlainan. Contoh :
Orang itu sangat kaya di daerah ini, tetapi sangat miskin di hadapan Tuhan.
Setelah ditinggal pergi anaknya, ibu itu merasa sepi hidup dikota yang ramai ini.
b.      Majas Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan artinya. Contoh :
Sedih-gembira, berat-ringan harus kita hadapi dengan berserah di kepada Tuhan.

3.       Gaya bahasa penegasan
a.       Majas Pleonasme adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas maksud dengan menggunakan kata berulang dan maknanya sudah dikandung oleh kata yang mendahuluinya. Cobtoh :
Burung itu sudah naik keatas kemudian turun kebawah lagi.
b.      Majas Hiperbola adalah gaya bahasa yang digunakan untuk melukiskan keadaan secara berlebihan. Contoh :
Saya ingin hidup 1000 tahun lagi.
Anak itu berlari sangat cepat seperti kilat.
c.       Majas Litotes adalah gaya bahasa yang digunakan untuk merendahkan diri. Contoh :
Terimalah pemberianku yang tidak berharga ini.
Mari masuklah ke gubuk kecil ku ini.
d.      Majas Klikmaks adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin memuncak. Contoh :
Jangankan seratus ribu, lima ratus ribu atau satu juta, satu miliar pun kalau dijual akan aku beli.
e.       Majas Antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin menurun. Contoh :
Apalgi setahun, sebulan, semingu atau sehari saja dia tidak akan meninggalkanmu.

4.      Gaya bahasa sindiran
a.       Majas Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Menggunakan kata-kata yang mengandung arti kebalikan. Contoh:
Manis sekali kopi yang kau buat. (Maksudnya kopinya sangat pahit).
b.      Majas Sinisme adalah gaya bahasa yang agak kasar. Contoh :
Dengan jarang mengikiuti pelajaran, semoga kau lulus dengan nilai terbaik.
c.       Majas Sarkasme adalah gaya bahasa sindiran yang paling kasar. Contoh :
Hai, penjilat! Belum puas kau merampas hak orang lain!




Sumber : http://www.ilmubahasa.net/2014/11/macam-macam-gaya-bahasa-majas.html# 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar