Sabtu, 30 November 2013

BAB IX ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN

BAB IX ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN

9.1 Ilmu dan Empat Sikap Ilmiah
Ilmu pengetahuan merupakan himpunan informasi yang berupa pengetahuan ilmiah tentang gejala yang dapat dilihat, dirasakan, atau dialami. Gejala tersebut dapat berupa gejala alam (seperti angin, air, gempa bumi, ombak, gerak benda, dsb.) atau gejala sosial (seperti masyarakat bangsa, unjuk rasa, kemiskinan, kemakmuran, keterasingan, dsb.), ataupun gejala pikir, yang abstrak wujudnya, seperti konsep-konsep tentang bilangan dan himpunan di dalam matematika. Masalah yang menjadi perhatian di dalam aktifitas ilmu pengetahuan adalah pencarian kejelasan dan perumusan penjelasan mengenai struktur, fungsi dan pola-laku gejala-gejala, baik gejala alam, gejala sosial, maupun gejala pikir.
Tujuan ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan alirannya, yaitu:
1.      Pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu sebatas untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia.
2.      Ilmu pengetahuan pragmatis. Aliran ini meyakini bahwa pengembangan ilmu pengetahuan haruslah dapat memberikan menfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah kehidupan.
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya (mempelajari, meneruskan, menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu). Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1.      Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif.
2.      Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
3.      Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
4.      Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

9.2 Teknologi dan Ciri-Ciri Teknologi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai
Teknologi adalah sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. Ciri-ciri teknologi barat adalah sebagai berikut:
1.    Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia.
2.    Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan.
3.    Selalu berpikir bahwa barat adalah pusat dari segala teknologi.
Ilmu Pengetahuan yaitu sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya. Sedangkan nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
9.3 Kemiskinan
Penggambaran mengenai kemiskinan biasanya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidup sehari-hari seperti pangan, pakaian,tempat berteduh, dll (Emil Salim 1982). Penentuan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok dapat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu :
1.    Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
2.    Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
3.    Kebutuhan objektif manusia untuk dapat hidup secara manusiawi.
Penentuan ukuran ini mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Tidak memiliki faktor produksi sendiri  seperti tanah, modal, keterampilan, dsb.
2.    Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
3.    Tingkat pendidikan rendah, tidak sampai tamat Sekolah Dasar karena harus membantu orangtua untuk mencari tambahan penghasilan.
4.    Kebanyakan masyarakat desa sebagai pekerja serabutan.
5.    Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak memiliki keterampilan.
Kemiskinan secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga unsur :
1.      Kemiskinan yang disebabkan oleh mental seseorang.
2.      Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
3.      Kemiskinan struktural atau biasa disebut kemiskinan buatan, baik pada struktur ekonomi, politik, sosial, maupun kultur.

9.4 Pendapat Mahasiswa Mengenai Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
Saat ini Ilmu Pengetahuan Teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat. Perkembangan tentang pengetahuan teknologi ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Khususnya, saat ini perkembangan teknologi yang pesat sangat membantu dan mempermudah kegiatan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dan juga, perkembangan teknologi ini bermanfaat untuk memenuhi rasa keingintahuan seorang manusia.
Menurut saya perkembangan pengetahuan teknologi di Indonesia masih belum berkembang. Karena tingkat kemiskinan warga negara Indonesia masih sangat tinggi. Sehingga warga negara atau masyarakat Indonesia belum merasakan adanya perkembagan teknologi yang berkembang saat ini. Tingkat kemiskinan yang tinggi ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan, ekonomi, dan juga politik yang ada di Indonesia ini. Kurangnya memiliki mental yang kuat serta tidak adanya keahlian ataupun keterampilan yang ada pada para penerus bangsa ini. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan taraf kehidupan di Indonesia agar tingkat kemiskinan di Indonesia berkurang dan juga agar warga negara Indonesia dapat merasakan perkembangan teknologi yang berkembang pesat di dunia.  

Referensi

Nama     : Suci Fajarwati Ramadhan
Kelas     : 1KA08

NPM      : 18113656

Tidak ada komentar:

Posting Komentar